Palembang – 76 Tahun merupakan umur yang tidak muda lagi, umur yang sebenarnya sudah cukup untuk bersantai untuk menikmati buah perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan. Bangsa Indonesia tidak mendapatkan kata merdeka begitu saja. Sejarah yang panjang mewarnai proses kemerdekaan bangsa Indonesia hingga diproklamirkan dengan perebutan kekuasaan yang berdarah-darah melawan penjajah, maka penghargaan kepada para pahlawan-pahlawan harus kita junjung setinggi mungkin.
Pesantren merupakan benteng utama bangsa ini, pesantren menjadi pasukan terdepan dalam menentang penjajahan dan segala bentuk penindasan para penjajah, dan itu tidak dapat di nafikan dalam goresan tinta sejarah bangsa Indonesia.
Selasa, 17 Agustus 2021, Pondok Pesantren Ar Rahman turut mengadakan upacara peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia sebagai bentuk memaknai arti kemerdekaan. Acara upacara tersebut dilaksanakan di lapangan Pesantren.
Adapun peserta upacara kamis (17/8), seluruh santri di jenjang MA dan MTs PP Ar Rahman dan seluruh dewan guru dan staf PP Ar Rahman, serta staf dan pasien Rehabilitasi Narkoba Ar Rahman, turut hadir pula Istri Pembina Yayasan Pondok Pesantren Ar Rahman, Hj. Ammah dan Pimpinan PP Ar Rahman, menjadi Inspektur Upacara dalam upacara tersebut, dan dalam pidatonya, beliau memaparkan tentang makna kemerdekaan, “Kemerdekaan adalah sesuatu yang sangat sakral, apalagi pejuang zaman dulu merupakan para Kyai,ulama dan para santri yang pantang menyerah membebaskan negara ini dari penjajahan. Tugas kita sekarang menjaga amanah ini. Sebagai santri sebagai guru sebagai Kyai sebagai alim ulama kita harus bisa meneruskan tali estapet dari perjuangan para ulama hingga akhir hayat. Memberi tahu makna dari kemerdekaan yang sesungguhnya kepada anak cucu kita nanti”.